INTERDENOMINASI
Interdenominasi
1 korintus 12: 27; Yohanes 17: 20-21
Adalah fakta bahwa orang Kristen terbagi dalam berbagai denominasi. Ada gereja yang menekankan pemahaman intelektual alkitab, ada gereja dengan penekanan emosional, ada gereja yang liberal samapai dengan yang denominasi paling baru adalah gereja yang kharismatik. Namun di kepelbagaian denominasi ini adakah kesalahan dalam hal itu? Mengapa orang Kristen terpecah dalam denominasi?
Hal pertama yang menyebabkan terbentuknya denominasi adalah sejarah terbentuknya denominasi adalah pada awal peningkatan jumlah jemaat diberbagai wilayah. Hal tersebut akhirnya menyebabkan terbentuk berbgai gereja local. Terbentuknya gereja – gereja tentu saja meahirkan hal-hal yang berbeda, seperti tata ibadah dan pengekspresian ibadah dalam gereja masing-masing. Hal Kedua adalah kesadaran akal manusia dalam memahami kebesaran Allah. Manusia dengan pikirannya berusaha menafsirkan firman Allah, hal tersbut akhirnya melahirkan tafsiran, dan tafsiran yang berbeda mengakibatkan terbentuknya berbagai aliran gereja. Ketiga, pemahaman akan alkitab diwarnai oleh tipe orang yang mencoba memahaminya, latar belakang budaya dan lain sebagainya. Keempat, dalam kelemahan dan penguasaan dosa, pemahaman yang berbeda sering menyebabkan adanya denominasi. Setelah mengetahui adanya interdenominasi, bagaiman cara kita untuk mempersatukannya kembali?
Pada dasarnya semua orang Kristen memiliki dasar untuk bersatu kemabli yaitu Yesus Kristus sang juruselamat. Yesus yang merobohkan tembok pemisah dan perseteruan yang ada, maka disinilah kita mengetahui dan memahami makna interdenominasi. Interdenominasi adalah semangat untuk membangun kesatuan menjadi tubuh Kristus dalam perbedaan. Semua orang percaya adalah satu karena kita dilahirkan dalam Bapa yang sama, ditebus oleh Anak Allah yang sama dan dipimpin oleh Roh yang sama. Lantas seperti apa prinsip interdenominasi itu?
Prinsip interdenominasi yang pertama adalah “in essential we are one, in nonessential there are liberty and tolerance”. Hal ini mengajarkan orang percaya untuk bersatu dalam esensial dan saling menghargai dalam hal-hal nonesensial. Contoh hal yang esensial dalam pokok iman Kristen adalah Keselamatan ada dalam Yesus Kristus. Setiap gereja percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan dan tidak ada jalan lain. Setiap gereja percaya juga percaya bahwa sang penebus akan datang untuk kedua kali. Hal yang paling sering menjadi seteru dalam berbagai denominasi gereja adalah teknis pembaptisan. Kita ketahui bahwa setiap aliran gereja memiliki jenis pembaptisan yang berbeda ada yang dipercik, diselam dan sebagainya. Harus kita pahami bahwa hal yang esensial dalam pembaptisan adala pembaptisan dilakukan dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan semua gereja melakukan pembaptisan dalam konsep tersebut. Untuk perbedaan teknis adalah hal yang nonessensial dan kita harus menghormati ketentuan ketentuan setiap gereja.
Prinsip kedua adalah dalam interdenominasi Alkitab Berotoritas, dalam hal ini kebenaran alkitab adalah mutlak. Interdonminasi bukan berarti bahwa kita bebas melakukan hal- hal yang nonesensial seperti yang dibahas diatas, namun kita harus tetap beracuan pada alkitab agar aliran – aliran sesat (ajaran yang tidak benar) tidak kita anggap sebagai interdenominasi. Prinsip kedua ini mengajari kita, bahwa kita harus bertumbuh dalam pemahaman yang benar sesusai dengan Alkitab.
Mengapa interdenominasi harus dipahami oleh PMKA? Yang pertama agar PMKA tetap dapat menjadi wadah untuk semua orang percaya (Markus 3: 35). Tidak menjadi persoalan darimana gereja kita berasal, asalkan kita berdiri dalam firman-Nya, kita adalah saudara. PMKA tidak bertujuan untuk membangun aliran gereja dan menggantikan keberadaan gereja, justru PMKA bertujuan untuk memperkuat pengertian pentingannya bersukutu dalam gereja. Yang kedua adalah sesuai dengan perintah Tuha, Tuhan Allah memerintahkan agar firman diberitakan ditempat dimana terjadi kerukunan dan persatuan orang percaya itu sebabnya PMKA yang merupakan wadah harus terlebih dahulu bersatu dan rukun didalam perbedaan aliran gereja. Ketiga, untuk mewujudkan Doa Yesus, yaitu supaya orang percaya menjadi satu.
Pada akhirnya adanya denominasi bukan merupakan hal yang salah, mengingat kembali factor-faktor terjadinya denominasi. Namun dengan memahami makna Interdenominasi kita memahami bahwa semua orang percaya adalah satu keluarga dalam Kristus. Semangat interdenominasi menyatakan bahwa tiap orang percaya tetap beradalam denominasi tapi bertumbuh bersama pemahaman yang benar.