Unity in Christ Filemon 1: 1-16
Paulus menyampaikan dalam berkatnya bagi bagi orang-orang terdekatnya bahwa sebetul-betulnya hidup orang percaya berada dalam kasih karunia dari Tuhan, bukan di dalam takdir, ataupun dalam manusia. Hidup dalam kasih karunia adalah hakikat utama hidup orang percaya. Hal kedua yang dia sampaikan adalah bahwa anak-anak Tuhan hidup dalam kasih. Bagi setiap orang percaya dalam hatinya timbul kasih yang dicurahkan oleh Roh kudus untuk dibagikan kepada sesama. Hal yang ketiga dalah mereka yang percaya kepada Kristus memiliki hati yang rindu untuk melayani Kristus. Ketiga hal-hal tersebut adalah poin penting hidup orang percaya.
Sama halnya seperti yang disampaiakan oleh Paulus kepada orang-orang terdekatnya yang menjadi keluarga dalam kristus, kita yang tinggal bersama dalam persekutuan asrama juga telah menjadi keluarga dalam keluarga Allah, ketika mengalami kasih karunia Tuhan. Karena telah menerima kasih yang dari pada-Nya, hati kita akan terdorong untuk menaruh kasih kepada saudara-saudara kira orang percaya dan saling mendorong menuju hal yang baik.
Jika kita baca surat yang ditujukan oleh Paulus kepada Filemon ini lebih lanjut, tujuan utama Paulus adalah untuk meminta Filemon, anak rohaninya untuk mengasihi Onesimus karena Filemon telah menerima kasih yang dari pada Kristus. Onesimus adalah budak dari Filemon yang telah mencuri uang Filemon dan lari dari rumah Filemon, namun dalam pelariannya Onesimus telah menerima Kristus dan menerima kasih-Nya. Untuk itu Paulus meminta Filemon untuk mengasihi Onesimus walaupun dia adalah budak Filemon yang bahkan telah mengecewakannya, untuk diangkat menjadi saudara Filemon dalam Kristus. Melalui surat ini kita juga diingatkan bahwa di dalam Kristus dapat terjadi kesatuan bahkan jika itu dipisahkan oleh celah yang sangat jauh sekali. Mungkin kita bukan satu keluarga sedarah namun kita dipersatukan menjadi satu keluarga darah Kristus di kayu salib.
Pada ayat 11, Paulus mengatakan bahwa Onesimus yang dahulu mungkin tidak berguna bagi Filemon namun ketika disatukan oleh kristus Onesimus menjad berguna bagi Filemon, bahkan Paulus menyatakan bahwa Onesimus adalah buah hatinya. Onesimus menjadi berguna karena dia telah menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengabarkan injil. Dalam hal ini ditunjukkan bahwa hubungan keluarga dalam Kristus hubungan adalah sangat dekat “heart to heart”. Hubungan dalam kasih karunia adalah murni, berjuang bersama dan akrab. Kesatuan dalam kasih membuat kita merasakan hubungan yang dekat dengan orang lain. Kesatuan dalam kasih juga membuat kita menjadi saling melengkapi satu sama lain dan berbuah bersama.
Kebahagiaan dalam saling melengkapi satu samalain adalah ketika kita merasakan kebahagiaan karena di kuatkan orang lain dan merasakan kebahagiaan ketika kita mendorong orang. Seperti Filemon yang mengangkat budaknya Onesimus menjadi saudaranya dalam kasih karuania kristus marilah kita menjadi satu dalam persaudaraan karena kasih kristus yang meluputi, kita saling menguatkan dan berguna satu samlain.
Ibrani 10: 24, Dan marilah kita saling memperhatikan sipaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.