You've Got A Friend REMA 8 Maret 2019
YOU'VE GOT A FRIEND JUMAT, 8 MARET 2019
Kita membuat background masing2 pertemanan kita,mulai dari memiliki hobi yang sama, tingkat kerecehan yang sama, status sosial yang sama, dan masih banyak lagi. Tapi apa sih yang seharusnya goal kita berteman, yaitu kita sama" cinta Tuhan. kita belajar dari Tuhan, bagaimana Tuhan membuat pertemanan atau inner circleNya, Dia sendiri mempunyai inner circle yang tidak sama melainkan berbeda-beda(sangat), karena yang mau Tuhan tunjukan ke seluruh dunia bahwa dasar atas pertemanan itu "kasih". Kita belajar dari kejadian 2:7, pertama-tama pertemanan itu ada diantara adam dan Tuhan dimana Tuhan menghembuskan napas hidup ke dalam hidung nya dan dalam bahasa ibraninya artinya adanya hubungan (connect) sama Tuhan. Hubungan (connect) itu penting, karena kita kenal. setelah itu ada pertemanan antara Adan dan Hawa. Dari situ kita tahu bahwa sumbernya Tuhan ujungnya ke Tuhan juga. Tapi apa yang terjadi, setelah ular menggoda hawa dan adam, ada keinginan untuk mencari tahu hal lain yang selain Tuhan beri, dan melupakan Tuhan dalam pertemanan mereka. sehingga dari hal tersebut membuat banyak background pertemanan kita. 1. Experience Karena keinginan experience itu kita jadi milih memilih, oleh karena itu value kita beda2 2. Ekspektasi (takutnya gak sesuai keinginan teman,kita sebenarnya sikap A tapi takut teman gak suka kita buat sikap kita B di depan mereka) 3. Interest (demi keuntungan kita pribadi, intinya kita dapat manfaatnya dan tidak rugi) Contoh pertemanan sehat,yaitu Daud dan Yonathan karena mereka selalu mengandalkan Tuhan dan mereka membuat pertemanan mereka saling membangun dan mengingatkan seperti ngomongi dosa kedua belah pihak cari jalan keluarnya. Ada gak sih kita dalam pertemanan ngomongin hubungan ama Tuhan dan mengenai dosa, kalau gak ada, kenapa? 1. Gak ada model 2. Takut berbeda value (gak sepikiran) Ibrani 3:12-13 (TB) Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Pertemanan itu harus nya saling membangun dan ayat ini sangat harus dipegang. Tapi adakah kita punya pertemanan yang punya inner circle yang bisa ngomongin dosa kita sharing2 (sama halnya seperti Daud dan Yonathan) kalau ada pertemanan yang saling terikat dosa nanti kita akan tegar terhadap tipu daya dosa, dan dosa itu bisa mendarah daging pada kita. Jangan ada yang takut dihakimi jika kita menegur yang harusnya memiliki masalah sama kita bisa share dan menemukan jalan keluarnya. Nah bagaimaan supaya kita mengarah pada inner circle ini ? - Know to be known Karena gak selamanya yg kita lihat itu baik2 aja, baiknya kita saling mengenal dari pengalaman" sebelumnya - Encourage to be encouraged (saling menyemangati, saling mendorong ke arah positif ) - Admonish to be admonished (saling menegurlah, jangan takut, karema bisa jadi tegar hati thd dosa seperti dikatakan ayat sebelumnya) dan juga seperti dikatakan ayat berikutnya 1 Tesalonika 5:14 (TB) Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Yesus itu menegur karena orang yg ditegurnya tau firman Tuhan tapi tidak melakukannya, untuk orang lemah seperti perempuan sundal itu Ia bela. dan banyak yg bisa diaplikasikan menuju inner circle yg baik itu Cara menegur nya: Matius 18:15-17 (TB) "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.