Catat Khotbah - GOD GAVE ME YOU
Dalam dunia perkuliahan pastinya tidak jarang kita melihat bagaimana sepasang muda mudi memiliki hubungan yang dinamakan “pacaran”. Mereka mengaku bahwa saling mencintai, dan segala sesuatunya dilakukan karena cinta. Namun, sebagai seseorang yang sudah ditebus, kita dipanggil untuk melihat dengan sudut pandang yang berbeda mengenai cinta dan sebuah hubungan.
1 Petrus 2:9 mengatakan “Namun, kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu dapat memberitakan kebaikan-kebaikan-Nya, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan menuju kepada terang-Nya yang ajaib.” Ayat ini merupakan nats yang ada di perjanjian lama yang digunakan untuk menggambarkan panggilan umat Israel. Mereka dipilih, dipanggil, dan dikuduskan untuk memberitakan kebaikan-kebaikan Allah.
Saat kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita sudah ditebus dan diselamatkan dengan darah-Nya yang sangat mahal. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, kita juga dikuduskan, dipanggil, dan dikhususkan untuk melakukan panggilan kita, yaitu menceritakan kebaikan-kebaikan Allah. Dalam seluruh aspek hidup kita dimaksudkan untuk menyatakan kemuliaan Allah, tak terkecuali kisah cinta kita.
Untuk kita yang saat ini masih single, hendaknya kita melihat bahwa di masa ini kita bisa mempersiapkan diri untuk nantinya memiliki hubungan pernikahan dimana Tuhan sebagai pusatnya. Ada beberapa hal yang kiranya kita lakukan dalm masa menanti ini.
Yang pertama yaitu memberikan diri untuk penuh dalam Tuhan. Dalam Kejadian 2:18, “Tuhan Allah berfirman, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Dari ayat ini kita dapat belajar bahwa pernikahan adalah rencana Tuhan dan Dia sendiri yang menginisiasi hal ini. Saat Allah hendak menginisiasi cerita Adam dan Hawa, saat itu Adam sedang dalam kondisi tidak merasa uncomplete karena ketidakhadiran Hawa.
Allah yang menginisiasi cerita cinta Adam dan Hawa, adalah Allah yang sama ya
ng akan menulis cerita cinta kita. Yang bisa kita lakukan di masa single ini adalah memenuhkan diri kita dengan Tuhan. Maksudnya kita penuhi diri kita dulu dengan cintanya Tuhan. Biarkan diri kita tenggelam dalam cintanya Tuhan. Lalu kita belajar untuk selalu mencintai Tuhan dengan seluruh kekuatan kita dan menaruh pusat hidup kita hanya pada Yesus Kristus.Sebab saat kita kita bisa mencintai Tuhan dengan segenap hati saat ini, maka kita pun tidak akan bisa mencintai Tuhan dengan lebih lagi saat sudah menikah. Maka dari itu, dari saat ini marilah kita belajar untuk terus terkoneksi dengan Tuhan.
Lalu yang bisa lakukan yaitu belajar untuk mengasihi orang lain. Dalam 1 Korintus 13 kita bisa belajar tentang apa itu kasih dan mempraktekannya.Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, bersukacita karena keadilan dan percaya segala sesuatu. Kasih itu sendiri bisa diekspresikan dengan berbagai cara. Kita bisa belajar untuk mengasihi melalui kata-kata yang membangun, memberikan waktu untuk orang lain, belajar untuk melayani sesama, belajar berbagi, dan masih banyak lagi. Ini penting untuk melatih diri kita mengasihi sesame sejak dini karena nanti, saat kita bersama pasangan, kita memiliki kemungkinan yang semakin besar untuk melihat kekurangan pasangan kita. Oleh karena itu kiranya kita belajar terlebih dahulu untuk mengasihi sesama kita apa adanya.
Lalu yang terakhir yaitu terus mengejar kekudusan hidup. Tujuan kita berpacaran adalah pernikahan. Dan pernikahan seharusnya bertujuan untuk membangun kerajaan Allah, mengerjakan pangilan Allah. Melalui pernikahan pun tiap pasangan dapat saling menolong untuk memiliki hidup yang semakin kudus, hidup yang semakin serupa dengan Kristus. Namun tidak hanya saat menikah, saat pacaran bahkan saat masih single pun hendaknya kita memiliki hidup yang terus berjuang mengejar kekudusan itu. 1 Korintus 6 : 18, 19 berkata, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu perolah dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Jadi, bagi kita semua yang masih jomblo maupun yang sudah berpasangan, mari terus jaga hati dan pikiran kita. Minta Tuhan agar terus pimpin kita, dan kita pun melatih diri untuk terus mengikuti pimpinan Tuhan. Berdoa supaya Tuhan memang mempertemukan kita dengan seseorang yang memiliki visi yang sama. Hingga pada akhirnya, pernikahan masing-masing dari kita memuliakan nama Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.
Terima kasih.