Living His Love
Living His Love
I Petrus 2:23-24
Setiap Ikon memiliki identitas masing-masing. Seperti logo teknologi Apple yang berupa buah apel yang telah digigit, orang-orang mengingatnya sebagai sebuah logo gadget yang prestisous. Bagaimana dengan icon salib? Apakah yang anda ingat dan pikrikan mengenai salib?
Bagi orang Romawi kuno salib merupakan lambangk keberdosaan, kekejian dan kehinaan karena salib adalah hukuman bangsa Romawi bagi mereka yang dianggap sangat bersalah pada. Namun bagi orang Kristen salib melambangkan hal senbaliknya, salib melambangkan kasih Allah yang tulus, pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib demi memberi hidup bagi umatnya yang telah mati karena dosa. Salib adalah simbol kasih yang tiada berkesudahan itu.
Bagaimana kita memaknai salib sebagai kasih dan hidup di dalam salib? Melalui 1 petrus 2:24 dijelaskan bahwa karena kita adalah manusia berdosa yang semestinya menerima hukuman atas dosa kita maka kita harus memaknai kasih dengan sungguh-sungguh. Hal yang lain yang penting kita pahami adalah Kita harus mampu memahami seriusnya dosa manusia. Ada tiga hal yang terkait dengan dosa yaitu original sin, Actual sin, dan inevitable sin. Original sin adalah dosa yang kita bawa sejak lahir, karena kita berada dalam dunia yang berdosa maka secara natur kita berdosa. Actual sin adalah dosa yang benar-benar kita lakukan sehari-hari, misalnya ketika kita berdoa dan mengucap syukur namun kita tidak melakukan tindakan yang mengucap syukur hal itu adalah dosa. Inevitable sin adalah dosa yang menekan dan ada dalam diri kita, kita sangat sulit lepas darinya, yang ketika kita kerjakan hal itu tampak seperti bukan dosa.
Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa kita di perhamba dan berada dibawah dosa juga membuat kita tidak bergantung pada Tuhan melainkan kepada dosa itu sendiri. Dosa bukan saja pelanggaran-pelanggaran yang ada dalam hukum, membunuh mungkin bukan hal yang kita kerjakan, freesex atau dosa-dosa lainnya, namun hal-hal yang membuat kita terlepas dari Tuhan adalah dosa, dosa yang mungkin selama ini kita annggap bukan merupakan dosa.
Peristiwa salib merupakan simbol kasih karunia Tuhan, setelah mengetahui bahwa kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari dosa, kematian Kristus yang merupakan perwujutan kasih-Nya menjadi satu-satunya solusi agar kita hidup kembali dan terlepas dari dosa. Peristiwa salib menunjukkan bagi kita bahwa berapa seriusnya dosa manusia, persitiwa salib juga menjadi simbol betapa besarnya kasih Allah kepada ciptaa-Nya yang bahkan telah mengecewakan-Nya.
Peristiwa salib menunjukkan bahwa kita orang yang percaya terhadap kasih-Nya menjadi hidup kembali, terlepas dari belenggu dosa karena dipulihkan oleh bilur-bilurnya. Hidup baru mengartikan bahwa kita harus hidup dalam kebenaran, kita dipanggil untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Kita mereseponi kasih Allah yang telah menebus dosa kita dengan menghidupi kasihnya, enjoying him forever.
Bagaimana kita menghidupi kasihnya, how are we enjoying him forever? Ada 4 hal yang menjadi cara kita untuk menghidupi dan hidup dalam kasih-Nya, pertama-tama adalah hidup mengasihi Tuhan dengan segenap hati,jiwa,dan akal budi kita. Apapun yang kita lakukan di bumi ini, kita melakukannya untuk Tuhan bukan untuk manusia. Hal kedua yang mendasari cara kita untuk hidup dalam kasih-Nya, adalah hidup untuk belajar mengenali Tuhan dan semkain mengenal-Nya dari hari kehari. Hal ketiga adalah dengan melayani Tuhan, dengan cara apakah kita melayani Tuhan? Sebagai orang-orang yang menerima dan menikmati kasih Allah, kita memiliki panggilan untuk mengabarkan injil, mengabarkan bahwa betapa indah dan sempurnya kasih-Nya dengan cara menyaksikan iman kita. Hal yang terakhir untuk hidup dalam kasihnya adalah kita mencerminkan kemuliaan Tuhan kepada dunia melalui hidup kita.
Sudahkah kita melihat peristiwa salib sebagai bentuk kasih Kristus? Jika kita melihat peristiwa salib menjadi symbol kasih Kristus dan percaya kepada-Nya, bagaimanakah kita telah meresponinyya selama ini?